Bojonegorotoday.com_Kota_ Selama ini, Karangnongko identik dengan papan ukur posisi ketinggian air, dan penetapan status bahaya untuk wilayah hilir, kemungkinan mulai tahun depan, hal itu tidak terjadi lagi, pasalnya Pemkab Bojonegoro akan segera membangun bendung gerak di Karangnongko sebagai bentuk sinergitas antara kesediaan energi dan irigasi air untuk pembangunan berkelanjutan.
Pemkab Bojonegoro bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo intensif membahas progres rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. Rapat berlangsung di Productive Room Lantai 7 Gedung Pemkab Bojonegoro pada Senin (01/07).
Sebagai tindak lanjut, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, menyampaikan kepada Bappeda agar segera membuat tim yang bertugas mengawal pelaksanaan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dari tahap perencanaan sampai realisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Bupati juga menyampaikan pesan agar nantinya Bendung Gerak Karangnongko dapat menjadi menjadi tumpuan infrastruktur irigasi air.
“Irigasi hilir ini nantinya jangan sampai terlewatkan. Mengingat banyak sekitar lahan adalah untuk kebutuhan pertanian.” jelas Bupati.
Selain itu, dalam rapat ini, mantan anggota DPRRI asal PKB ini juga membahas dampak serta lahan-lahan mana saja yang akan terpengaruh oleh pembangunan Bendung Gerak Karangnongko.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BBWS Wilayah Solo, Ronggo menuturkan bahwa Bendung Gerak Karangnongko ini nantinya akan direncanakan sebagai infrastruktur kebutuhan irigasi air dan kebutuhan air baku untuk Rumah Tangga, Kota dan Industri (RKI).
“Bendung Gerak Karangnongko ini juga diharapkan dapat menggantikan Waduk Pacal karena kondisinya yang sudah berumur dan perlu direhab.” jelas Ronggo.
Hadir dalam rapat ini antara lain tim Bappeda, Dinas Sumber Daya Alam, PU Bina Marga serta para jajaran BBWS Bengawan Solo.
Untuk diketahui, segitiga bermuda Daerah Genangan Bendung Gerak Karangnongko meliputi wilayah tiga kabupaten yakni 4 desa di Wilayah Blora yaitu, Desa Ngrawah, Desa Nginggil Desa Nglebak dan Desa Megiri.
Sementara, Wilayah Ngawi meliputi Desa Banyu Urip Desa Ngawi, Desa Pelem dan Desa Karang Tengah Kota. Sedangkan untuk wilayah Bojonegoro terdiri dari Desa Ngelo dan Desa Kalangan.
(dan)