Kepohbaru | bojonegorotoday.com| Sejarah kejayaan emas hijau di Bojonegoro telah dikenal sejak dulu kala. Meski saat ini sentra tembakau semakin berkurang, namun bagi petani di wilayah kecamatan Kepohbaru tetap menjadi tanaman primadona di musim kemarau.
Mengapresiasi hal itu, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menggelar agenda Panen Raya Tembakau di desa Jipo Kecamatan Kepohbaru pada Rabu (25/09).
Hadir dalam agenda ini diantaranya jajaran Forpimda Kabupaten Bojonegoro, Perwakilan PT. Djarum, Perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) serta Kepala Desa sekecamatan Kepohbaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Anna Mu’awanah mengatakan bahwa panen raya ini merupakan cara Pemerintah untuk memberikan semangat kepada para petani untuk terus meningkatkan kualitas tembakaunya. Jika kualitas tembakau di Bojonegoro semakin baik maka hal ini akan menarik pabrikan untuk bekerja sama atau membeli tembakau langsung di Bojonegoro.
“Saya berharap tembakau kita dapat terus berjaya, tentunya hal ini tak lepas dari dukungan para stakeholder didalamnya,” papar bupati permpuan pertama di Bojonegoro ini.
Untuk itu, Pemkab Bojonegoro kini sedang berupaya untuk memberikan jaminan asuransi kepada petani jika terjadi gagal panen.
“Asalkan tidak melanggar Undang-Undang dan peraturan yang berlaku,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Helmi Elisabeth menyampaikan luas areal dan produksi tembakau di Bojonegoro sangat fluktuatif, yang artinya tergantung oleh banyak hal terutama serapan pabrik dan iklim.
Tahun 2019 luas areal tembakau tercatat seluas 11.210 Hektare, yang terbagi menjadi 3 jenis tembakau yang ada di Bojonegoro, yaitu: tembakau Virginia (6.027 hektar) berada di Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, Sugihwaras,Sukosewu, Baureno, Sumberrejo dan Kanor. Tembakau Jawa(4.039,8 hektar) dan RAM (1.144 hektar) banyak tersebar diwilayah Bojonegoro bagian Barat.
“Luas areal tembakau Jawa terbesar yaitu di kecamatan Ngasem,” jelasnya.

Terpisah, Muhajir (49) salah satu petani tembakau setempat mengucapkan terima kasih atas apresiasi pemerintah terhadap petani tembakau dan berharap pemerintah hadir mengontrol harga tembakau.
“Alhamdulillah, harga tahun ini lumayan bagus, dan kami berharap pemerintah memantau terus harga tembakau, ” terangnya.
| gws |