Puluhan kontraktor lokal Bojonegoro khususnya dari wilayah daerah terdampak yakni Kecamatan Gayam melakukan pertemuan disalah satu resto di Jalan Untung Suropati Bojonegoro, pada Senin (11/11/19).
Diskusi dan pertemuan yang bertajuk Bojonegoro Economic Forum diinisiasi oleh Edi Soekanto yang lebih dikenal dengan Mas Edi Gep ini menyerukan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mensukseskan semua project stategis nasional sekaligus project obyek vital negara, baik project Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) maupun Jambaran Tiung Biru (JTB).
Dalam diskusi yang berlangsung lebih dari 3 jam ini, semua permasalahan yang terjadi dilapangan baik yang bersifat positif maupun dampak negatif secara lengkap terekam dalam memori notulensi moderator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan ini sendiri termediasi antara kontraktor oil and gas lokal bersama dengan Ketua Bidang Agribisnis Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat, Ali Dupa.
“Kita harus bergandengan tangan dalam semua hal termasuk dalam project JTB,“ tegasnya memberi semangat kepada para kontraktor.
“Kami akan menjadi bagian dari garda terdepan bila berbicara soal project migas karena pengalaman pribadi sebagai mantan Humas Exxon Mobil dan sekarang menjadi Dirut salah satu PT lokal,” tukas Yuda Alamsyah mengawali sesi tanya jawab.
Sementara Dirut PT. GAM (Gayam Asri Manunggal) Sumber Purnomo menyampaikan pentingnya tenaga lokal ikut terlibat dalam project tersebut namun kenyataannya terbalik, oleh karenanya pertemuan awal ini akan menghasilkan rekomendasi untuk diserahkan ke PT. REKIND – JGC agar menjadi masukan yang terukur.
Dari hasil pertemuan tersebut yang patut digaris bawahi selain membahas CSR adalah keterlibatan kontraktor lokal di pelaksanaan project JTB.
Diskusi yang dihadiri kontraktor dari berbagai pengusaha konstruksi juga diikuti beberapa perwakilan Bank Jatim yang juga berkesempatan membahas mekanisme system keuangan perbankan dalam sebuah project swasta nasional.