Dampak Corona, Ekonomi Pasar Lesu, Petani Cabai Merah Kian Menjerit

- Reporter

Selasa, 14 April 2020 - 15:41

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

bojonegorotoday.com – Pandemik Corona sangat berdampak disektor perekonomian pasar. Tidak sedikit petani sekaligus pedagang cabai merah mengeluh lantaran sepi pembeli. Akibatnya, cabai merah milik pedagang banyak yang tak laku dan membusuk.

Sepinya pembeli dan turunnya harga cabai merah dipasaran membuat para petani sekaligus pedagang cabai merah merasa terkecik. Sebab saat ini merupakan musim panen, namun harga cabai merah merosot hingga Rp 5 ribu rupiah per kilogramnya.

“Sekarang sepi pembeli dan harga juga turun drastis hingga lima ribu rupiah,” kata Slamet Riyadi salah seorang Petani sekaligus Pedagang cabai merah asal Desa Sumberwangi, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Petani cabai merah ini mengaku pandemi corona virus disiase 2019 (Covid-19) sangat berdampak. Selain sepi pembeli, dampak yang dirasakan juga nilai keuntungan yang ia dapat dari penjualan cabai merah yang ia panen dari persawahannya. Terkadang malah merugi.

Pria beranak satu ini menulai jika kembali modal itu sudah bagus, lantaran dimasa Pandemik Corona. Sebab banyak orang yang jarang keluar rumah. Sehingga daya beli sepi. Slamet, sapaan akrabnya, mengaku saat ini masih beruntung kembali modal.

“Berharap pemerintah juga memperhatikan nasib petani cabai merah yang saat ini cukup gelisah akibat pandemi corona,” ucap Slamet penuh harap.

Cabe merah hasil panennya ia jual di lapak sederhana di Pasar Agrobis Babad. Saat berangkat pagi atau siang hari, ia membawa puluhan kilogram cabai merah yang hendak dijual. Di Pasar itu, banyak pembeli yang saat ini justru membeli sedikit cabai merah.

Baca Juga :  Diperkirakan Pengunjung Swalayan Membludak, Satpol PP Pantau Protokol Covid-19

Waktu penjualannya tidak pasti, terkadang pagi dan siang hari. Namun supaya barang dagangannya ini laku terjual, Slamet rela pulang hingga larut malam. Berharap petang sampai malam hari ada pembeli yang menghampiri.

Jika barang dagangannya ini tidak habis terjual, maka barang dagangannya ini dioper ke teman seprofesinya dengan kompromi harga. Namun tidak sedikit juga cabai merah yang terpaksa ia bawa pulang lantaran tidak habis terjual karena sepi pembeli.

“Serba sulit ditengah pandemi corona ini,” keluh Slamet.

Cabai merah yang ia bawa pulang, ia pilah apakah ada yang busuk atau tidak. Kemudian ia jemur dihalaman rumahnya hingga kering selama beberapa hari. Saat sebelum pandemi corona seperti ini, penjualannya masih cukup enak. Namun sekarang agak susah.

Baca Juga :  Dukung Pengembangan Esports Indonesia, Smartfren Jalin Kerja Sama dengan MORPH Team

Meski demikian, ia tetap mensyukuri apa yang telah ia dapat. Sebagai tulang punggung keluarga terlebih memiliki satu anak, ia harus mampu mengatur kompromi-kompromi harga cabai merah dipasaran sehingga harga cabai tak semakin turun supaya dapur tetap ngepul.

“Meskipun susah, gelisah, tapi tetap bersyukur dan berharap badai corona ini cepat berlalu sehingga perekonomian pasar kembali stabil,” pungkasnya. (yud)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tangkap Peluang Ekonomi Melalui Pelatihan Kerajinan Pelepah Pisang
Mudik Idul Fitri 1443 H, Smartfren Tingkatkan Kualitas Jaringan dan Coverage di Jawa Timur
Mantap ! Sambel’e Mbak Chichi, Sambal Kemasan Banyak Varian
Bazar Ramadhan FIJ, Bangkitkan Ekonomi IKM Bojonegoro
Kurma Tomat, Camilan Khas Bojonegoro Cocok untuk Buka Puasa
Camilan Gurih dan Manis di Bazar Murah Ramadhan Bojonegoro
Makin Lengkap, Smartfren Sambut Ramadhan dengan Promo Terbaru
Pedagang Bojonegoro Penerima KPP Wilayah Baureno Belajar Digital Marketing

Berita Terkait

Rabu, 1 November 2023 - 08:20

Kantor Kemenag Bojonegoro Kembali Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan Terbaik

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:51

Pemkab Bojonegoro Akan Bangun 170 Km Jalan Desa Melalui Dana BKK 

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:24

Serahkan SK PPPK Nakes, Bupati Anna Ajak Tingkatkan Kualitas SDM

Kamis, 16 Maret 2023 - 01:12

Pemkab Bojonegoro Terima Penghargaan Realisasi PAD Tertinggi Se Indonesia

Senin, 6 Maret 2023 - 01:23

Lantik Pejabat Lingkup Pemkab, Bupati Anna Wanti-wanti Tahun Politik

Jumat, 3 Maret 2023 - 04:18

Penetapan Hari RPL di Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro Lanjutkan RPL Jenjang Magister

Kamis, 2 Maret 2023 - 01:11

Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Rencana Tindak Darurat Bendungan Pacal

Rabu, 22 Februari 2023 - 02:49

Bupati Bojonegoro Lantik Kades PAW Terpilih Desa Prangi

Berita Terbaru

Beberapa varietas yang disukai adalah Inpari 32. Para petani menyukai varietas ini karena dinilai memiliki beberapa keunggulan.

Pertanian

Jelang Musim Tanam, Petani Lebih Suka Benih Inpari 32

Minggu, 5 Nov 2023 - 05:06