bojonegorotoday.com – Pasca berjubelnya pengunjung salahsatu toko swalayan di Jalan Veteran Bojonegoro (KDS) pada Minggu kemarin, belum ada perintah penutupan toko swalayan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
Hanya, managemen KDS mendapat teguran secara lisan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Hal itu seperti disampaikan Kasatpol PP Pemkab Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, S.STP, MM.
“Sampai dengan hari ini belum ada perintah penutupan, hanya kami tegur secara lisan untuk management,” kata Kasatpol PP kepada bojonegorotoday.com, Senin (18/05/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menjelang hari raya idul fitri ini, toko swalayan tersebut ramai pengunjung lebih dari 40 orang. Padahal, pembatasan 40 pengunjung itu sesuai Surat Bupati Bojonegoro Nomor 360/913/412.208/2020 tanggal 25 Maret 2020.
Ia menambahkan, diperkirakan mendekati hari raya idul fitri pengunjung dalam minggu ini akan mengalami peningkatan di beberapa toko swalayan. Pihaknya meminta pihak managemen tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Hasil komunikasi dengan pihak managemen diantaranya, untuk buka tutup pintu gerbang toko, maksudnya adalah apabila di dalam dirasa sudah penuh maka gerbang di tutup, dan ketika sudah longgar pintu bisa dibuka kembali.
“Untuk social distancing di kasir juga sudah diberikan tanda batas antar orang per orang,” ujarnya
Kemudian, di dalam toko wajib menggunakan masker. Telah disiapkan sarana cuci tangan. Di beberapa tempat juga ada yang menyiapkan thermal gun. Patroli rutin pun terus dilakukan Satpol PP, mengingatkan penerapan pencegahan Covid-19.
“Kami juga sambil membagikan masker kalau ada pembeli yang tidak membawa masker, untuk di luar supermarket kita semprot dengan disinfektan,” imbuhnya.
Manager Operasional KDS, Willy Gunadi menjelaskan, bahwa berjubelnya pengunjung di KDS kemarin hanya sekitar satu jam. Setelah itu, pengunjung kembali normal. Pintu gerbang KDS sempat ditutup, lantaran pengunjung terlalu banyak di dalam.
“Setelah kami tau semua parkiran hampir penuh, kami meminta pintu gerbang untuk ditutup, dan dibuka kembali setelah pengunjung dari dalam mulai longgar,” katanya.
Himbauan pemerintah sepenuhnya dilakukan pihak managemen KDS. Hanya, jika dibatasi 40 pengunjung pihaknya sangat keberatan. Sebab omset dapat dipastikan anjlok. Ramainya pengunjung menjelang lebaran ini diakui hanya kemarin saja.
“Bulan 3 sampai 4 pengunjung KDS sepi. Memang dampak Covid-19 ini betul-betul kami rasakan,” ucap pria berkacamata ini.
Namun, dampak pandemi Covid-19 ini pihak managemen tidak sampai merumahkan atau meng off kan sementara karyawan. Nasib ratusan karyawan lokal Bojonegoro betul-betul difikirkan. Pihaknya merasa prihatin jika samapai meng off kan karyawan.
“Sampai saat ini tidak ada karyawan yang di off kan sementara,” kata Willy Gunadi.
Ia menambahkan, jika para karyawan toko swalayan di Bojonegoro bakal di rapid test pihaknya siap dengan hal tersebut. “Jika memang ada wacana karyawan toko swalayan mau dikumpilkan dan di rapid test kami setuju dan kami siap,” imbuhnya. (mil/yud)