bojonegorotoday.com – Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Taji, Kecamatan Tambakrejo, Jumat (15/05/2020).
Dalam sidak itu, dewan ingin memastikan program pinjaman ultra mikro dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) benar-benar dimanfaatkan pedagang di pasar.
Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Donny Bayu Setiawan mengatakan, dari pemantauan di lapangan, banyak pedagang yang belum memanfaatkan program pinjaman ultra mikro yang khusus digulirkan Pemkab Bojonegoro kepada para pedagang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para pedagang ternyata lebih banyak memilih pinjam kepada bank harian dan mingguan alias Bank Titil.“Sebab dirasa pinjam ke Bank Titil syaratnya lebih mudah dan cepat,” kata Donny.
Melihat kondisi tersebut, Komisi B berencana menggelar rapat koordinasi bersama Bank BPR Bojonegoro. di antara poin yang akan dibahas Bank BPR diminta lebih agresif memberikan kredit ultra mikro kepada para pedagang dengan cara jemput bola. Selain itu, bunga kredit juga diminta harus lebih ringan disbanding Bank Titil.
“Setelah mencermati data dan kondisi di lapangan, maka dalam waktu dekat Komisi B akan rapat dengan Direksi BPR,” tambahnya.
Menurut Dony, Bank BPR juga perlu menguatkan pola kerjasama dengan paguyuban pedagang pasar agar realisasi program pinjaman ultra mikro kepada pedagang bisa dilakukan secara kolektif
“Prinsipnya, kami berharap BPR betul betul dirasakan kehadirannya oleh pedagang pasar dan pengusaha kecil/UKM,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Diketahui, Pasar Taji, Kecamatan Tambakrejo di atas lahan sekitar 8.000 meter persegi. Di pasar tersebut terdapat 83 kios. Total ada 348 pedagang yang berjualan.
Dari 348 pedagang itu, hingga saat ini sementara baru 14 pedagang yang mengakses program pinjaman ultra mikro dari Bank BPR Bojonegoro. Seluruh anggota Komisi B hadir dalam sidak tersebut. (adv)