bojonegorotoday.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bojonegoro menyamhut new normal dengan penuh optimisme. Salah satunya dengan menyiapkan tempat isolasi bagi nara pidana atau tahanan baru.
Operasional baru tersebut sesuai dari arahan dari Kemenkumham RI tentang pencegahan penyebaran covid 19 di lingkungan Lapas.
Kepala Lapas Kelas II A Bojonegoro, Edy Saryanto mengatakan, bahwa narapidana yang dapat diterima dan dapat menghuni lapas kelas II Bojonegoro adalah narapidana yang sudah diputus inkrah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, tahanan baru tersebut harus dinyatakan sehat dengan dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari gugus tugas penanganan covid-19 kabupaten setempat.
“ Hampir tiga bulan lebih Lapas Bojonegoro, tidak menerima nara pidana baru, namun sejak awal Mei lalu Lapas II A Bojonegoro telah menerima 7 narapidana baru dan 2 orang tahanan titipan yang masih menjalani proses peradilan,” kata Edy Saryanto, Senin (29/06/2020).
Edy menjelaskan, bagi nara pidana atau tahanan baru itu, sebelum masuk tahanan dan narapidana baru tersebut harus melalui beberapa tahapan protokol covid-19 yang berlaku di Lapas Bojonegoro.
Mulai dari mencuci tangan, masuk bilik disinfektan, pemeriksaan suhu tubuh, serta menempati tempat isolasi mandiri di dalam lapas selama 14 hari, sebelum di masukkan ke tempat bersama narapidana lainnya.
“Untuk blok isolasi yang disiapkan mampu menampung 17 orang nara pidana baru,” terangnya.
Edy mengungkapkan, bahwa di tempat tersebut ada pembatas antara yang dikunjungi dengan pengunjung. Selain itu, dalam setiap kunjungan, atau pengunjung hanya bisa mengunjungi satu orang narapidana.
Pihaknya tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19, sehingga jaraknya pun diatur sedemikian rupa sehingga antara pengunjung dengan yang dikunjungi tidak bisa bersentuhan langsung.
“Kunjungan atau besuk masih belum kita buka, namun kami tetap memberikan fasilitas video call gratis bagi para napi untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka, dengan batas waktu yang telah ditentukan,” pungkas Edy Saryanto. (mil/yud)