bojonegorotoday.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari menjelaskan, bahwa progres pembangunan jembatan Luwihaji Bojonegoro – Medalem Blora pada Minggu ini sudah 36,6 persen.
“Tidak menjadi kendala yang signifikan, pengerjaannya masih tetap berlanjut,” kata Retno Wulandari, Minggu (06/09/2020).
Ia menjelaskan, kejadian pada Rabu lalu itu disaat besi-besi di pilar tiga dirangkai berdiri ada pengikat yang lepas. Sehingga besi melengkung seolah runtuh. Kejadian tersebut secara teknis langsung ditangani. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah tertangani dengan baik dan tidak ada korban jiwa sama sekali,” ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, sempat beredar rekaman video berdurasi 2.20 menit dari warga setempat yang berisi peristiwa besi-besi nampak melengkung seolah ambruk dalam pembangunan jembatan Luwihaji Bojonegoro – Medalem Blora, beberapa waktu lalu.
Diketahui, Peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung antara Luwihaji (Bojonegoro Jawa Timur) – Medalem (Blora Jawa Tengah) dilakukan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah di lokasi pembangunan pada Rabu (01/07/2020).
Pembangunan Jembatan penghubung Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho (Bojonegoro, Jawa Timur) dengan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan (Blora, Jawa Tengah) tersebut ditargetkan selasai dan berfungsi pada tahun 2020 ini.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengatakan, pembangunan jembatan ini dapat terlaksana berkat dukungan dan kerjasama dari banyak pihak, termasuk harapan dan keinginan masyarakat yang ingin aksesnya terbuka.
Anggaran pembangunan jembatan penghubung antar dua kabupaten tersebut dari Alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020 senilai Rp 97,6 Miliar. Diharapkan jembatan itu dapat meningkatkan perekonomian warga.
Jembatan sepanjang 220 meter dan lebar 9 meter dengan struktur rangka baja ini bakal melintas di atas sungai Bengawan Solo, yang menghubungkan Desa Luwihaji Bojonegoro, Jawa Timur dengan Desa Medalem Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
“Tujuannya adalah untuk membuka akses mobilitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, sosial dan budaya,” kata Bupati. (mil/yud)