bojonegorotoday.com – Keterlibatan tenaga kerja (naker) lokal dalam perusahaan Migas di Kabupaten Bojonegoro masih minim. Rata-rata, calon tenaga kerja lokal keterbatasan memenuhi persyaratan.
Sekretaris Komisi C, DPRD Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, pihaknya serius dalam mengawal isu-isu ketenagakerjaan. Ia menilai keterlibatan naker lokal belum maksimal di perusahaan Migas.
“Kendalanya, rata-rata keterbatasan persyaratan yang tidak memenuhi kualifikasi,” katanya kepada bojonegorotoday.com, Senin (07/09/2020).
Setelah di identifikasi permasalahanya, harus ada intervensi dari pemerintah daerah (pemda). Pemda harus menyediakan pelatihan-pelatihan calon naker di sektor Migas dengan kualifikasi yang di butuhkan.
“Dinas terkait harus secara maksimal mengadakan pelatihan-pelatihan bagi calon naker,” ucap Politisi Partai Golongan Karya ini.
Pria berkaca mata ini menambahkan, komposisi tenaga kerja unskill wajib dari masyarakat lokal. Lalu, tenaga kerja semi skill juga harus dari masyarakat lokal. Namun, naker skill memang sesuai kualifikasi.
“Bagi perusahaan Migas di Bojonegoro, harus terbuka dan memiliki data ril kebutuhan naker lokal,” pungkasnya. (mil/yud)