bojonegorotoday.com – Pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban bakal dilakukan tahun 2021 mendatang. Sebab, tahun 2020 ini pemerintah daerah terkonsen pada penanganan Covid-19.
Kepala Dinas PU Bina Marga Bojonegoro, Retno Wulandari mengatakan, rencana pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (Kare) yang melintas di atas Bengawan Solo ini sudah lama. Rencana Jembatan Kare yang akan dibangun dengan bentang 210 meter.
“Terdiri dari struktur bawah yang meliputi pilar, abutment, struktur atas dan desain,” kata Retno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan konsultasi masyarakat terdampak, yang dilakukan Pemkab Bojonegoro di Balai Desa Semambung pada Sabtu (03/10/2020) kemarin, juga sebagai salah satu syarat untuk melengkapi dokumen dalam proses recount text grand desain.
Berita acara ditandatangani Kades Semambung Neny Rachmawati, Kades Ngadirejo Gatot, Tokoh Masyarakat Desa Semambung Rais, Tokoh Masyarakat Desa Ngadirejo Januri, Warga Desa Semambung Sukardi dan Warga Desa Ngadirejo H Muklisin.
Kepala Dinas PU Penataan Ruang Tuban, Agung Supriyadi menyampaikan, rencana pembangunan Jembatan Kanor-Rengel ini merupakan project strategis. Menghubungkan dua kabupaten, yang nantinya akan ada multiplier effect yang luar biasa.
“Baik dari segi transportasi, perekonomian, maupun sektor yang lainnya. Pemkab Tuban akan selalu mendukung penuh dengan rencana pembangunan jembatan ini,” kata Agung.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Nurul Azizah mengungkapkan, semestinya tahun 2020 ini pengerjaan Jembatan Kanor-Rengel bisa dilaksanakan, namun terkendala pandemi termasuk ekosistem anggaran Covid 19.
Pembebasan tanah 32 bidang di Desa Semambung Bojonegoro dan di Desa Ngadirejo Rengel Tuban ada 7 KK, seluruhnya sudah tuntas. Sehingga pada tahun 2021 pembangunan Jembatan Kanor-Rengel ini akan segera dilaksanakan.
“Tentunya akan membuka akses ekonomi yang dapat meningkatkan taraf ekononi masyarakat setempat,” ucap Sekda.
Selain itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah memiliki greget dam perhatian terhadap layanan dasar masyarakat, yakni pendidikan melalui beasiswa scientis dan satu desa dua sarjana, kesehatan dengan pelayanan gratis dirumah sakit kelas III.
“Sehingga Bojonegoro masuk UHC (Universal Health Care) dan satu-satunya Kabupaten Se Jawa Timur dengan prosentase 98,76% dari jumlah 1,3 juta jiwa penduduk tercover oleh BPJS yang dibiayai Pemkab Bojonegoro,” kata Sekda.
Di sektor ekonomi, lanjutnya, pembangunan infrastruktur Jalan Cor mulai tahun 2019 ada 121 kilometer sudah rampung, sedangkan di tahun 2021 nantinya akan ada 154 kilometer. Masyarakat Bojonegoro akan merasakan dampak pembangunan tersebut.
“Sementara, pembangunan Jembatan Luwihaji-Medalem yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dengan Kabupaten Blora Jawa Tengah, saat ini sudah mulai progress pengerjaan,” pungkasnya. (mil/yud)