bojonegorotoday.com – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Presiden RI Joko Widodo menetapkan tanggal 28 November sebagai momentum menanam Nasional.
Acara yang di rangkai dengan Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dilaksanakan pada Jum’at (27/11/2020) di Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan tanam pohon trembesi sebanyak 4.500 pohon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penanam di laksanakan di tiga lokasi yakni Desa Kepohkidul, Desa Duwel dan Desa Kesongo yang masing masing ditanami 1.500 pohon.
Penanaman pohon berfungsi untuk menyaring udara di bumi, dengan daun dan batangnya dapat menyerap gas berpolusi dengan berbagai komponen, sehingga mampu membantu bernafas dengan baik.
Kepala DLH Bojonegoro, Hanafi mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan penjelasan kepada pelaku usaha ternak dan industri rumah tangga pangan akan pentingnya pengelolaan limbah dan pemanfaatan limbah.
Sehingga, lanjut dia, tidak menimbulkan dampak lingkungan yang berbahaya, serta untuk mengurangi pencemaran dan penghasil energi gas yang terbarukan (biogas) dengan bahan baku ternak kotoran sapi dan limbah industri.
Selain itu, terkait penanaman pohon selama kurun waktu dua tahun DLH Bojonegoro telah menanam sebanyak 310 pohon di jalan desa, kabupaten, provinsi, sekililing waduk/embung, kanan kiri jalan menuju wisata dan fasilitas umum desa.
“Kegiatan ini diikuti sekitar 40 orang anggota kelompok ternak dan industri rumah tangga pangan se kecamatan kedungadem,” kata Hanafi.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menambahkan, dalam penanaman pohon supaya dengan cara baik dan benar agar dapat tetap hidup. Mulai menanam kedalamannya, bentuk bibitnya dan tiang penyangga untuk bibitnya.
Bupati mengajak bersama masyarakat menjaga ekosistem iklim dunia untuk kesehatan semua, dengan cara menanam pohon.
“Saya yakin warga kesongo dan sekitarnya makin sadar terhadap kebersihan lingkungan, termasuk sampah. Saya minta tolong agar tidak di buang sembarangan,” kata Bupati.
“Termasuk sampah plastik tidak bisa lebur atau tidak bisa menyatu melebur dengan tanah, akan diperlukan waktu yang bertahun-tahun,” imbuh Bupati.
Turut hadir, Bupati, Dandim 0813, Wakapolres, Kepala Cabang Dinas Kehutanan, Kepala OPD, Forkopimcam, Kades Se Kecamatan Kedungadem dan Peserta Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan. (mam/yud)