bojonegorotoday.com | Tuban – Wisata Agro Park Klumpit (APK) di Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ini konsep awal pembangunannya bukan untuk tempat wisata. Melainkan tempat usaha atau aktifitas penambangan. Namun pada akhirnya, berubah menjadi tempat wisata yang asri.
Tempat wisata ini merupakan milik pribadi atau bisnis keluarga, Supardi atau dikenal dengan Pak Pardi asal Gresik, Jawa Timur. Asalmula pembelian tanah ini untuk dijadikan penambangan. Namun, karena daerah ini merupakan daerah resapan, oleh pemerintah tidak diperbolehkan untuk dijadikan aktifitas penambangan.
Banyak pertimbangan dan diskusi sebelum akhirnya Supardi memutuskan untuk mengonsep tempat wisata ini. Kenpa harus wisata, karena hampir 90 persen wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini terdapat banyak tempat wisata. Misalnya, Pantai Kelapa, Pantai Cemara, Pantai Mangrove, Pantai Remen, dan masih banyak laninya.
“Secara geografis, wilayah ini kan terdapat di pelosok desa perbatasan Bojonegoro dan Cepu, disini juga belum ada wisata yang menjadikan icon,” kata Supardi, Senin (01/02/2021).
Alhasil, menemukan ide untuk membuat wisata bernama Agro Park Klumpit (APK) yang mana pembangunan wisata ini tidak merusak alam. Karena itu, area wisata ini tidak ada jalan yang di cor. Melainkan jalan hanya di paving, karena untuk menjaga lingkungan dan supaya konstruk tanah tetap terjaga.
“Wisata ini meiliki konsep alam, sehingga tempat wisata ini hanya dipoles sedikit,” ujarnya.
Awalnya Supardi tidak yakin wisata APK ini akan seramai pengunjung. Namun ternyata, dengan pemandangan alam yang asri membuat para pengunjung senang untuk berkunjung. Di tempat ini, juga pohom sirsak tanpa biji, sawo, jumbo dan srikaya jumbo. Dengan begitu, masih menjaga lingkungan sekitar tempat ini untuk tetap asri.
Wisata ini terdapat berbagai spot foto yang bagus dengan penadangan alam. Selain spot foto juga terdapat kolam renang anak, gasebo untuk tempat istirahat, panggung suara bagi yang mau bernyanyi bisa naik ke panggung, dan ada pula kafe APK. Pembangunan wisata APK ini terus berlanjut dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Rencananya ini akan ada penginapan keluarga, tempat berbain anak dan masih banyak lainnya,” ucap Supardi.
Untuk meningkatkan kualitas sektor ekonomi. Supardi berinisiatif menambah bangunan Pasar APK. Sebab dirasa tempat ini jauh dari pasar. Membuka pasar agar memudahkan masyarakat sini untuk berbelanja. Disediakan kafe bagi masyarakat setempat untuk berkreasi membantu perekonomian masyarakat. Ia akan menambah kafe 16 lokal untuk warga.
“Namun kalau sudah tidak ada warga disini yang tertarik maka itu akan dikasihkan ke orang luar. Saya sudah berbicara di awal harga sewa cafe Rp 5 juta pertahunnya,” jelasnya.
Banyak yang bertanya di masa pandemi ini, wisata APK buka atau tutup? jabawabnya, buka. Tentu pihak managemen tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat sesuai himbauan pemerintah. “Mudah-mudahan tetap eksis meski saat ini masih di masa pandemi,” tutupnya. (may/mil)
