BOJONEGORO – Peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dilakukan Bupati Bojonegoro bersama Wakil Bupati Tuban, Jumat (09/04/2021).
Groundbreaking pembangunan jembatan penghubung Desa Semambung, Kecamatan Kanor Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel Tuban dilakukan di lokasi pembangunan jembatan di sisi atau wilayah Desa Semambung.
Pembangunan jembatan penghubung dua kabupaten ini merupakan komitmen pemerintah daerah dalam percepatan ekonomi masyarakat. Adanya jembatan ini akan membuka akses ekonomi, keagamaan, sosial, wisata dan akses lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas PU Bina Marga Bojonegoro, Retno Wulandari menjelaskan, bahwa jembatan tersebut terdiri dari 5 bentang. Menggunakan rangka baja tipe A. Kontruksi abutment menggunakan beton bertulang dan pondasi menggunakan tiang pancang.
“Lebar jalur kendaraan 7 meter ditambah 2 kali 1 meter,” jelasnya.
Panjang bentang 1 dari tumpuan ke tumpuan sepanjang 20 meter. Lalu, panjang bentang 2 dari tumpuan ke tumpuan sepanjang 55 meter. Panjang bentang 3 dari tumpuan ke tumpuan 60 meter. Panjang bentang 4 dari tumpuan ke tumpuan sepanjang 55 meter.
“Total bentang sepanjang 210 meter,” ujarnya.
Retno menambahkan, pembangunan jembatan meliputi struktur bawah jembatan (Abutment dan Pilar Jembatan. Dan, struktur atas jembatan serta finishing (Pemasangan Rangka Baja Jembatan. Jembatan tersebut melintas di atas sungai Bengawan Solo.
“Anggaran pembangunan jembatan ini sebesar Rp 88,6 miliar dari APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2021,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengatakan, bahwa pembangunan jembatan penghubung atantar dua kabupaten ini niscaya akan membuka akses perekonomian, wisata, budaya, pendidikan, untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan Jembatan Kanor Rengel ini,” ucap Bupati.
Bupati Anna menambahkan, pembangunan daerah harus serius dilakukan melalui perencanaan daerah. Daerah tidak harus menyimpan uang, daerah harus membangun. Percepatan pembangunan ini tentunya akan meginspirasi kabupaten lain.
“Kalau jembatan sudah jadi, tentunya akan menumbuhkan perekonomian warga sekitar,” kata Bupati perempuan pertama di Bojonegoro ini.
Seperti diketahui, hampir lima tahun lebih rencana pembangunan jembatan Kanor – Rengel ini terkatung-katung. Yang menjadi persoalan ternyata kurang seriusnya komunikasi antar Pemkab Bojonegoro dengan Pemkab Tuban, serta Pemrov Jatim.
Nah, pada era Bupati Anna Muawanah, tepatnya tahun 2019. Pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan Pemkab Tuban, bagaimana bagusnya, karena pembangunan jembatan ini untuk pelayanan masyarakat dan membuka akses perekonomian.
Alhasil, Pemkab Tuban mendukung dan mempermudah segala perizinan, bahkan telah menghibahkan sebagian tanah Bantaran Bengawan, tepatnya di sisi barat. Pemkab Tuban mendukung dan kebagian perizinan UKL, UPL, dan sebagainya. (mil/yud)