BOJONEGORO – Rencana penerapan Sekolah Tatap Muka (STM) pada Juli 2021 mendatang, banyak menuai dukungan. Baik dari wali murid hingga Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro.
Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, pihaknya sangat setuju rancana pelaksanaan sekolah tatap muka pada Juli 2021 mendatang. Namun, dengan penerapan prokes yang ketat.
“Saya setuju rencana pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut,” katanya kepada bojonegorotoday.com, Selasa (20/04/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kabupaten Bojonegoro sudah layak untuk melaksanakan sekolah tatap muka, sebab trend kasus Covid-19 di Kota Ledre ini turun cukup signifikan,” tambahnya.
Di sadari atau tidak, efek dari kegiatan belajar secara daring (dalam jaringan) ada sisi negatifnya. Diantaranya, efek jenuh para anak didik. Sehingga, banyak yang menyalahgunakan media sosial atau internet.
“Dan juga ada mata pelajaran yang tidak bisa di laksanakan secara daring seperti beberapa mata pelajaran praktikum,” ujarnya.
Ahmad Supriyanto menambahkan, sekarang ini banyak anak didik main game di warung-warung yang tentu akan lebih berbahaya dari sisi penyebaran Covid-19. Ironis sekali melihat fenomena tersebut.
“Sekali lagi saya sangat setuju bila sekolah tatap muka, harus saling menjaga agar tidak muncul cluster di lingkungan sekolahan,” imbuhnya.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Hidayatus Sirot menambahkan, pihaknya menyambut baik rencana Dinas Pendidikan Bojonegoro menggelar sekolah tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Ia menilai, tingkat kedisiplinan peserta didik tidak bisa didapat dari pembelajaran daring. Sehingga pembelajaran tatap muka 100 persen harus terlaksana dengan baik dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Untuk menunjang alat dalam penerapan protokol kesehatan, pemerintah daerah pasti siap untuk mensupport,” pungkasnya. (mil/yud)