BOJONEGORO – Banteng Merah Putih Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro pada Jumat (21/05/2021) pagi.
Aksi unjuk rasa ini dalam rangka memperingati Hari Reformasi Indonesia dengan tema aksi unjuk rasa ‘Selamatkan Bojonegoro dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Aksi tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Puluhan peserta aksi membawa poster, diantaranya bertuliskan ‘Awas…! Bojonegoro Darurat Korupsi, Kolusi, Nepotisme’, ‘Lawan Korupsi, Kolusi, Nepotisme Tanpa Henti’, ‘Ojo Balelo Nerapno Kebijakan’.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orasi diawali Ketua Banteng Merah Putih Bojonegoro, Edy Kuntjoro. Ia mengingatkan dan mengajak masyarakat Kabupaten Bojonegoro untuk melawan praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme di Kota Migas ini.
“Jangan hanya diam, mari bersama-sama melawan korupsi,” katanya saat orasi.
Edy Kuntjoro menegaskan, atasnama masyarakat Bojonegoro akan senentiasa melawan praktik-praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Sebab praktik tersebut dapat menyengsarakan masyarakat.
Sementara itu, Koordinator Aksi Anwar Sholeh tidak panjang dalam orasi. Sebab peserta aksi unjuk rasa dipersilahkan untuk hearing bersama anggota DPRD Bojonegoro di ruang paripurna DPRD setempat.
Di ruang paripurna, Anwar Sholeh mengungkapkan ada dugaan kesalahan administrasi yang dilakukan Bupati Bojonegoro saat mencalonkan sebagai Calon Bupati Bojonegoro pada saat Pilbup kala itu.
Anwar Sholeh menantang serta mengajak DPRD Bojonegoro ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendragi) untuk koordinasi terkait dugaan kesalahan administrasi tersebut.
Ia meninta DPRD segera mengambil langkah. “Dalam hal ini kami akan senantiasa memantau kinerja DPRD kaitannya dengan masalah ini,” pungkasnya. (din/mil)