BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Muawannah meninjau langsung alat Apherisis di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (22/07/2021).
Bupati Anna di dampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ani Pujiningrum, Ketua PMI Bojonegoro, dr Hernowo, dan Kepala UDD PMI Bojonegoro, dr Imam Sutrisno, menunjukkan ruang tranfusi darah konvalesen.
Alat Apherisis dapat memisahkan antara sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma konvalesen. Plasma konvalesen sendiri dibutuhkan bagi orang yang terpapar Virus Corona (Covid-19).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan, bahwa Alat Apherisis yang diberikan Pemkab Bojonegoro ini harus dimaksimalkan. Salah satu caranya mendata para penyintas Covid-19 yang sembuh.
“Mendata lengkap nama dan alamat, kemudian dihubungi untuk mendonorkan plasma konvalesen,” kata Bupati.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, dr. Hernowo menyampaikan, kedatangan alat tersebut sangat berarti, sebab sebelum adanya alat itu para pendonor plasma konvalesen harus ke Sidoarjo.
“Saat ini prosesnya lebih cepat karena sudah bisa melakukan proses sendiri,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa proses donor plasma konvalesen memiliki siklus 2 minggu sekali dari jangka 2 minggu sembuh dari Covid-19 sampai 6 bulan.
“Jadi nanti pendonor bisa 2 minggu sekali mendonorkan plasmanya hingga 6 bulan terhitung dari waktu sembuh dari Covid-19,” pungkasnya. (fit/yud)