BOJONEGORO – Sebanyak 30 keluarga korban bencana di Kabupten Bojonegoro, Jawa Timur, menerima santunan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro di Pendopo Malowopati pada Selasa (27/07/2021).
Santunan diberikan kepada warga korban bencana, diantaranya kebakaran, tenggelam, dan angin puting beliung. Santunan ini diserahkan secara simbolis kepada 3 perwakilan korban atau keluarga.
Bupati Bojonegoro secara langsung menyerahkan bantuan tersebut secara. Turut dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Camat Trucuk, Baureno, Margomulyo dan Kades Lebaksari Baureno, Mori Trucuk, dan Sumberejo Margomulyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Ardian Orianto, tahun 2021 ini ada 30 kejadian kebencanaan. Kriteria penerima santunan sebagaimana diatur dalam Perbup Bojonegoro No 35 Tahun 2019 Tentang Pemberian Santunan Bagi Korban Bencana.
“Diberikan kepada individu, keluarga dan atau masyarakat korban bencana,” katanya.
Berdasarkan rekap kejadian bencana, Ardian menjelaskan, dari 30 kejadian kebencanaan di Kabupaten Bojonegoro, ada 20 korban kebakaran, 7 korban tenggelam, dan 3 korban angin puting beliung.
“Masing-masing perwakilan/korban mendapatkan santunan sebesar Rp 15 juta untuk korban kebakaran, dan Rp 3 juta untuk korban tenggelam,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan, bahwa pemberian santunan bagi korban bencana merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Bojonegoro untuk meringankan beban warga yang tertimpa musibah.
Meski nilai santunan tak sebanding dengan total kerugian yang diberikan, lanjut Bupati, mudah-mudahan bisa manjadi manfaat buat keluarga/korban. Bupati mengajak kepada warga untuk lebih safety dalam menggunakan peralatan rumah tangga.
“Baik listrik maupun kompor gas yang bisa menjadi pemicu hingga menimbulkan kebakaran akibat kelalaian, maka harus lebih hati,” kata Bupati.
Dalam kondisi seperti ini, apalagi di musim kemarau, sosialisasi tindakan pencegahan kebencanaan juga harus sering digalakkan secara masif, untuk meminimalisir kejadian bencana dan kerugian yang ditimbulkan.
Bupati menambahkan, di masa pandemi Covid-19 ini, Pemkab akan menaikkan jumlah santunan duka (kematian) untuk warga, hal ini merupakan bentuk perhatian, saling bergotong royong membantu meringankan beban bagi warga terdampak.
“Saling bergotong royong membantu meringankan beban bagi warga terdampak,” imbuhnya. (muh/yud)