BOJONEGORO – Bendungan Gongseng di Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro memasuki tahap akhir yakni clearing area genangan atau pembersihan lahan (land clearing). Sesuai target, pengerjaan tuntas akhir Agustus dan mulai dilakukan pengisian (impounding) air pada minggu kedua September.
Kepala Bidang (Kabid) Air Baku Irigasi Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro Bungku Susilowati mengatakan, pembersihan lahan atau land clearing di sekitar Bendungan Gongseng dilakukan sebagai upaya mempermudah proses pengisian air nantinya.
“Baru-baru ini kita lakukan zoom meeting dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Penentuan pembersihan lahan terkait pohon-pohon yang perlu ditebang di sekitar bendungan. Sebab yang menentukan BBWS. Penebangan pohon dilakukan supaya tidak mengganggu proses pengisian air,” kata Bungku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bendungan Gongseng memiliki kapasitas tampungan air total 22,43 juta m³. Bendungan mempunyai lima potensi manfaat. Yakni untuk irigasi seluas 6.191 hektar, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 m³/detik, serta berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Pemkab Bojonegoro, lanjut dia, memfasilitasi dokumen terkait Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH). Harapannya setelah proses land clearing selesai dan September mulai pengisian air bisa segera dimanfaatkan. Sementara untuk layanan irigasi memiliki wilayah yang sama dengan Waduk Pacal, sebab Bendungan Gongseng dibangun sebagai suplesi atau tambahan tampungan air Waduk Pacal.
“Berdasarkan analisa Hidrologi dari BBWSBS, rencana pengisian tampungan (impounding) diperkirakan mulai dilakukan pada minggu kedua Bulan September, sementara hingga kapasitas tampungan penuh dan air melimpah melalui spillway diestimasikan pada tanggal 23 Januari 2022,” imbuhnya. (din/mil)