BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Halaman Pendopo Malowopati, Selasa (17/05/2022). Pemulihan bersama dan bergerak untuk Merdeka Belajar menjadi poin yang digaungkan dalam peringatan Harduknas tahun ini.
Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei. Sesuai Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah selaku inspektur upacara menyampaikan, selama dua tahun terakhir, banyak tantangan yang dihadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Bahkan, tidak pernah membayangkan dapat mengatasinya. “Hari ini bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba,” kata Sekda Bojonegoro saat membacakan pidato Menteri Pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” tambahnya.
Merdeka Belajar di tahun ketiga pandemi telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia. Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka, berawal dari upaya membantu para guru dan murid di masa pandemi. Terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena asesmen nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” ucapnya.
Semangat yang sama juga terdengar dari para seniman dan pelaku budaya. Sekarang mulai bangkit dan berkarya dengan lebih merdeka. Berkat kegigihan berbagai pihak untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya perta di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
Semua perubahan positif yang diusung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. “Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” tuturnya.
Langkah hari ini sudah semakin serentak, laju sudah semakin cepat. Namun, belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi.
“Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar. Selamat Hari Pendidikan Nasional,” imbuh Sekda mengakhiri penyampaian pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sekda Bojonegoro mengimbau pada jajaran PNS untuk menyelesaikan tugas di tahun 2022. Mengingat tahun ini tersisa enam bulan lagi. Untuk itu realisasi sesuaikan dengan indikator dan parameter yang berlaku. (din)