BOJONEGORO – Hari anak nasional diperingati sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak Indonesia dalam pemenuhan haknya sebagai anak.
Dikutip dari buku Pedoman HAN 2022, hak anak yakni hak hidup, tumbuh, berkembang serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi.
Sehingga kelak anak-anak indonesia dapat menjadi generasi emas yang berkarakter dan memegang peranan strategis untuk kedepannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengangkat tema hari anak nasional 2022 yakni ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ tema tersebut diangkat lantaran di era pasca pandemi Covid 19 ini membuat perubahan pola kehidupan anak mengalami berbagai penyesuaian.
Penyesuaian tersebut seperti dalam kehidupan bermasyarakat, belajar dan pemanfaatan waktu luang sesuai dengan protokol kesehatan.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022, Dinas P3AKB Bojonegoro menyelenggarakan sosialisasi untuk mewujudkan satuan pendidikan ramah anak lingkup pondok pesantren di Pendopo Malowopati, Rabu (10/08/2022).
Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro, Heru Sugiharto menyampaikan maksud dilaksanakannya sosialisasi ini adalah upaya dalam pembentukan dan pengembangan pondok pesantren menjadi pesantren yang ramah anak serta dapat memberikan pendidikan formal, nonformal serta informal untuk anak-anak.
Turut hadir sebagai narasumber, diantaranya adalah fasilitator satuan pendidikan ramah anak dinas P3AK Provinsi Jawa Timur, Kepala Kantor Kemenag Bojonegoro, dan dihadiri penanggung jawab dan pengurus ponpes yang ada di Bojonegoro.
Heru menambahkan, dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan penanggung jawab, pengurus ponpes mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang hak anak, pencegahan dan penanganan angka kekerasan terhadap anak, serta mempunyai persamaan presepsi tentang pelaksanaan pengembangan ponpes ramah anak.
Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengatakan tentang tantangan ponpes di zaman ini sangat berbeda, saat ini ponpes memiliki daya tarik tersendiri bagi orang tua murid yang menaruh harapan untuk pendidikan anak.
Selain dianggap melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, namun juga melahirnkan generasi yang cerdas secara emosional dan spiritual.
Pemkab akan mendukung dan mendorong ponpes diberbagai bidang untuk menciptakan pendidikan yang ramah diantaranya adalah penataan pendidikan, penataan bangunan, serta penataan lingkungan.
“Kedepan, Pemkab juga akan menyentuh ponpes agar dapat merasakan program dana abadi pendidikan daerah, serta inovasi teknologi pendidikan khususnya mini studio untuk pengajaran kitab kuning,” pungkasnya. (din)