Fatayat NU bersama EMCL Sosialisasikan Penelitian untuk Penanggulangan Stunting

- Reporter

Selasa, 8 Desember 2020 - 07:25

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

bojonegorotoday.com – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Bojonegoro bekerjasama dengan ExxonMobil Cepu Limited melakukan Sosialisasi Penelitian Model Peningkatan Kapasitas Layanan Posyandu untuk Penanggulangan Stunting di Bojonegoro.

Sosialisasi tersebut dilakukan di Pendopo Kecamatan Kota Bojonegoro, Selasa (08/12/2020) pagi. Peserta sosialisasi penelitian ini terdiri dari beberapa kepala desa, bidan desa dan kader posyandu di Kecamatan Kota Bojonegoro.

Ketau PC Fatayat NU Bojonegoro, Dr Hj Ifa Khoiria Ningrum mengatakan, bahwa permasalahan stunting merupakan isu yang berdampak buruk terhadap kualitas generasi muda di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Bojonegoro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebab, lanjutnya, mempengaruhi fisik dan fungsional dari tubuh anak serta meningkatnya angka kesakitan anak, bahkan kejadian stunting tersebut telah menjadi sorotan WHO (Oraganisasi Kesehatan Dunia) untuk segera dituntaskan.

Baca Juga :  RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Dapat Jatah 1.036 Vaksin

“Sosialisasi ini dilakukan di Kecamatan Kota Bojonegoro dan Kecamatan Kedungadem yang indikatornya diambil dari kasus stunting tinggi dan terendah,” katanya kepada bojonegorotoday.com.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan petugas kesehatan dalam penanganan stunting di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, dapat dijadikan naskah akademik oleh pemerintah daerah dalam perumusan regulasi yang mengatur penanggulangan stunting.

“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), A Ukay Sukaya Subqyi menyampaikan, pihaknya sangat mensupport kegiatan ini. Permasalahan stunting memang tidak hanya di Bojonegoro saja, melainkan permasalahan Indonesia bahkan dunia.

“Percepatan penuntasan kasus stunting ini segera dilakukan, sehingga terbentuk generasi muda yang sehat dan produktif,” katanya.

Baca Juga :  Sempat Kabur Sembunyi di Gorong-Gorong, Pasien Ini Kembali Dirawat di RS setelah Dirayu Polisi

Sementara itu, Camat Kota Bojonegoro Mochlisin A Irawan menjelaskan, di Kecamatan Kota terdapat 2 Puskesmas, yakni Puskesmas Banjarjo membawahi 11 kelurahan atau desa dan Puskesmas Wisma Indah ada 7 kelurahan atau desa.

Data dari Puskesmas Banjarjo, jumlah balita stunting bulan timbang (BT) Agustus 2020 terdapat 2.648 yang ada di 11 desa/kelurahan tersebut. Desa Sukorejo merupakan desa yang terdapat balita stunting tertinggi dengan jumlah 546 balita stunting.

Lalu, lanjut Camat, data dari Puskesmas Wisma Indah terdapat 1.941 balita stunting yang tersebar di 7 kelurahan atau desa. Desa tertinggi kasus balita stunting terdapat di Kelurahan Ledok Kulon dengan jumlah 611 balita stunting.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, sehingga dapat membantu dalam penanganan balita stunting di wilayah kota,” ucapnya.

Baca Juga :  Vaksinasi Nakes di Bojonegoro Capai 67,50 Persen

Mantan Camat Kalitidu ini juga menyinggung terkait kesejahteraan kader stunting yang dianggap masih minim. Sehingga pihaknya merampingkan struktur. Dengan harapan banyak fungsi. Artinya, satu wadah dengan insentif yang cukup.

“Perampingan struktur ini kami anggap sudah sesuai, sehingga insentif cukup dan banyak fungsi,” pungkasnya. (mil/yud)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Beragam Inovasi dan Komitmen RSUD Sosodoro Siap Menuju WBBM
Pemkab Bojonegoro Terima Penghargaan UHC dari Wapres RI
Optimalkan Pencegahan Stunting, Pemkab Bojonegoro Gelar Aksi Gizi Sekolah
Bupati Anna Resmikan Poliklinik Wijaya Kusuma
RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Ajak Warga Bojonegoro Waspadai Osteoarthritis
Ikuti Jalan Sehat, Bupati Anna Ajak Masyarakat selalu Sehat untuk Bangkit Bersama
Sosialisasi PMT Bumil, Bupati Usulkan Makanan Lokal Jadi Tambahan Gizi
FKP RSUD Sumberrejo, Bupati Harap Terus Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Berita Terkait

Sabtu, 4 November 2023 - 08:37

Cak Imin Klaim Dapat Dukungan Habib di Solo: Mereka Soroti Pendidikan

Kamis, 10 Februari 2022 - 08:45

Komunitas Petani Muda Bojonegoro Deklarasi Gus Muhaimin Jadi Presiden 2024

Berita Terbaru

Beberapa varietas yang disukai adalah Inpari 32. Para petani menyukai varietas ini karena dinilai memiliki beberapa keunggulan.

Pertanian

Jelang Musim Tanam, Petani Lebih Suka Benih Inpari 32

Minggu, 5 Nov 2023 - 05:06