MANUSIA diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna. Manusia mempunyai sifat dan identitas yang berbeda beda. Nah, sifat atau karakter yang dimiliki oleh setiap manusia biasanya akan tumbuh seiring berjalannya waktu, baik melalui faktor lingkungan. Oleh sebab itu perlu kiranya kita memperhatikan lingkungan yang ada disekitar kita. Sebab baik buruknya sifat yang akan tumbuh dari setiap manusia tergantung dari lingkungan yang kita jalani.
Tujuan dari ilmu adalah sifat (karakter) yang terpuji atau akhlak yang baik. Jika setiap manusia mempunyai akhlak dan karakter yang baik maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun wafur. Dengan sifat itu, nantinya akan berpangkal pada rasa kemanusiaan, yaitu sesuatu yang terkait dengan hakikat dan martabat manusia.
Prinsip prinsip penghormatan dan penghargaan pada manusia dan kemanusiaan sudah diajarkan Islam secara tegas sebagai tertuang dalam piagam Madinah. Rasulullah SAW sudah mengimplimentasikan prinsip prinsip persamaan dan penghormatan kepada manusia dalam masyarakat Madinah yang sangat heterogen.
Dalam Piagam Madinah, penulis menggarisbawahi ada lima pokok sebagai dasar kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pertama, prinsip persaudaraan. Kedua, prinsip saling menolong dan melindungi penduduk Madinah. Ketiga, prinsip melindungi yang lemah dan teraniaya. Keempat, prinsip saling menasehati. Dan Kelima, prinsip kebebasan beragama.
Islam sangat menghormati martabat dan hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap individu serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Segala jenis perbedaan agama, suku, ras budaya, bahasa kulit dan lainnya yang tidak boleh dijadikan alasan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
Perhormatan terhadap hak asasi manusia merupakan etika menyangkut bagaimana manusia wajib memperlakukan manusia secara manusiawi sehingga secara potensial amat kuat untuk melindungi orang dan kelompok yang lemah terhadap kesewenangan mereka yang kuat karena kedudukan, usia, jenis kelamin, status sosial dan lain lain.
Oleh karenanya hak asasi manusia bukan hanya sekedar konsep belaka melainkan lebih mengarah pada penghormatan terhadap kemanusiaan seseorang.
Memuliakan manusia dan kemanusiaan pada hakikatnya adalah memuliakan Allah Tuhan Yang Maha Esa demikian sebaliknya, menghina manusia dan kemanusiaan adalah menghina kepada Allah SWT dan mencoreng kesucian Islam. Tidak seorangpun boleh dilecehkan hak haknya, ditumpahkan darahnya dan direndahkan martabatnya, tidak peduli apakah dia adalah seorang yang dianggap baik atau buruk, bersama Islam atau bukan.
Dalam upaya menjunjung tinggi martabat manusia dan nilai nilai kemanusiaan, setiap individu harus memperlakukan manusia secara adil, tidak semena mena dan budi pekerti luhur demi terciptanya cita cita luhur. Secara harfiah adil berarti lurus dan seimbang.
Adil adalah suatu sifat yang proporsional, meletakkan sesuatu pada tempatnya, memberi atau menerima sesuatu sesuai haknya, objektif, tidak memihak, tidak diskriminasi dan tidak semena mena. Beda dengan sekarang masalah BLT dan bantuan kemanusiaan dari pemerintah malah dijadikan banjakan dan banyak yang salah sasaran. Yang seharusnya dapat bantuan tidak dapat bantuan dan sebaliknya, nah itu namanya kurang adil.
Bersikap adil dan beradab adalah bagian dari budi pekerti luhur dalam menghargai dan menghormati hak hak yang melekat pada pribadi manusia sesuai dengan Islam yang mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbuat adil, menghormati dan menghargai sesama.
Dalam ajaran Islam, Ta’adul (bersikap adil) adalah suatu kewajiban dalam seluruh tingkat dan aspek kehidupan. Prinsip ini mengandung makna Tawasuth (bersikap tengah tengah) yaitu ketidak berpihakan yang berat sebelah. Tawazun (keseimbangan) yang lebih menitikberatkan pada sikap proporsional dan Tasamuh (toleransi) yaitu saling menghormati atas segala berbedaan.
Sikap Tawasuth, Ta’adul/I’tidal, Tawazun dan Tasamuh adalah sikap yang moderat dan merupakan karakter khas Islam yang paling esensial yang perlu diberlakukan ditengah tengah bangsa Indonesia yang penuh dengan keberagaman, terutama dalam kaitannya dengan menghargai martabat manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan segala perbedaan yang terjadi ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perlu ditegaskan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menghargai atas kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status sosial maupun agama.
Mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai, saling mencintai sesama manusia serta tidak semena mena terhadap manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan berdasarkan nilai nilai keadilan dan budi pekerti. (*)
Penulis : Agung Handoyo, Anggota DPRD Bojonegoro Fraksi PDI Perjuangan, Komisi A DPRD Bojonegoro.
Tidak ada komentar