Merawat Ekosistem Pertanian dengan Burung Hantu

- Reporter

Sabtu, 5 Desember 2020 - 11:08

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

bojonegorotoday.com – Lahan pertanian dan perkebunan produktif sangat rentan dengan serangan hama. Banyak cara yang dilakukan petani di Kabupaten Bojonegoro untuk mengatasi serangan hama.

Beberapa waktu lalu, Dinas Pertanian Bojonegoro mengajak para petani untuk deklarasi. Salah satu isinya adalah tidak menggunakan aliran listrik dalam membasmi serangan hama.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah launching ide cemerlang mengatasi serangan hama, Sabtu (05/12/2020) di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan. Ide cemerlang itu mengembangbiyakan koko belloq (burung hantu).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Camat Kecamatan Kedewan, Adrian mengatakan, ide ini lahir atas dasar pengalaman petani yang sering kewalahan menghadapi serangan hama yang menjadi penyebab gagal panen.

Baca Juga :  ASN Diimbau Patuhi Prokes Covid-19 saat Bepergian Cuti Lebaran

Menurutnya, ide ini didapatnya setelah melakukan study banding ke Kebupaten Demak yang lebih dulu menggunakan burung hantu sebagai penjaga di lahan pertanian dan menerapkannya di wilayah Kecamatan Kedewan.

“Saat ini di Kecamatan Kedewan sudah memiliki sekitar 60 burung hantu dan satu rumah penangkaran. Jika ini berhasil, kedepan rencananya akan diperbanyak,” katanya.

Bupati Bojonegoro meminta agar dinas pertanian setempat segera membuat regulasinya. Kedepan, harus disiapkan payung hukumnya supaya bisa diterapkan dan dikembangkan dengan baik di wilayah lain.

“Ide-ide kreatif akan sepenuhnya kita dukung, selama ide itu bermanfaat dan tidak membahayakan,” jelas Bupati.

Terobosan ini dilakukan bukan hanya untuk membasmi hama. Namun tujuan utamanya adalah sebagai penyeimbang ekosistem. Cara baru merawat dan menjaga alam, cara alami untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Produksi Padi di Bojonegoro Meningkat, Tahun 2021 Capai 824.722 Ton

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Muspika Kecamatan Kedewan, serta Kepala Desa se Kecamatan Kedewan. (mil/yud).

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Padi Inpari Digdaya, Beras Pulen Kelas Premium Sedigdaya Namanya
Mengenal Varietas Padi Logawa, Lebih Kuat Batangnya Lebih Joss Hasilnya.
Jelang Musim Tanam, Petani Lebih Suka Benih Inpari 32
Siapkan Sarpras Pertanian, Jaga Ketahanan Pangan di Bojonegoro
Harga Gabah Di Bojonegoro Naik, Ini Kata Petani
Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemkab Bojonegoro Realisasikan 30.806 Meter JUT
Panen Jagung Pulut, Bupati Harap Gerakan Potensi Lahan Tanaman Pangan
Fun Farmer’s Day 2022, Kuatkan Produk Lokal Pertanian Bojonegoro

Berita Terkait

Rabu, 1 November 2023 - 08:20

Kantor Kemenag Bojonegoro Kembali Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan Terbaik

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:51

Pemkab Bojonegoro Akan Bangun 170 Km Jalan Desa Melalui Dana BKK 

Jumat, 26 Mei 2023 - 14:24

Serahkan SK PPPK Nakes, Bupati Anna Ajak Tingkatkan Kualitas SDM

Kamis, 16 Maret 2023 - 01:12

Pemkab Bojonegoro Terima Penghargaan Realisasi PAD Tertinggi Se Indonesia

Senin, 6 Maret 2023 - 01:23

Lantik Pejabat Lingkup Pemkab, Bupati Anna Wanti-wanti Tahun Politik

Jumat, 3 Maret 2023 - 04:18

Penetapan Hari RPL di Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro Lanjutkan RPL Jenjang Magister

Kamis, 2 Maret 2023 - 01:11

Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Rencana Tindak Darurat Bendungan Pacal

Rabu, 22 Februari 2023 - 02:49

Bupati Bojonegoro Lantik Kades PAW Terpilih Desa Prangi

Berita Terbaru

Beberapa varietas yang disukai adalah Inpari 32. Para petani menyukai varietas ini karena dinilai memiliki beberapa keunggulan.

Pertanian

Jelang Musim Tanam, Petani Lebih Suka Benih Inpari 32

Minggu, 5 Nov 2023 - 05:06