bojonegorotoday.com – Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terkait bahaya penyakit kanker. Penyakit kanker ini sebenarnya penyakit kronis, tetapi dapat dicegah melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Hal itu seperti disampaikan Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular, Dinkes Bojonegoro, dr Whenny Dyah, saat Talkshow Kesehatan melalui radio malowopati dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia 4 Februari.
“Yang perlu kita tekankan adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah. Misalnya sering makan dengan sayur dan buah hingga cek kesehatan secara berkala,” kata dokter Whenny.
Kanker ini tidak muncul begitu saja, namun jangka panjangnya dimulai dari munculnya bibit atau sel yang berkembang biak ke arah yang tidak normal. Hingga memunculkan terjadinya kanker.
Kendala terbesar masyarakat, kata dokter Whenny, adalah kurang begitu peduli terhadap risiko yang ditimbulkan dari penyakit kanker.
“Dari data Kemenkes di tahun 2020, sebanyak 2,5 juta penderita kanker di Indonesia dan 10 persennya adalah wanita,” jelasnya.
Mengapa dikatakan wanita terbanyak? karena faktor utama yang ditimbulkan yakni kanker leher rahim maupun payudara. Kanker payudara dan leher rahim untuk tingkat kesembuhan bisa mencapai 95 persen, apabila dilakukan deteksi dini.
“Perlunya kesadaran deteksi dini, kemungkinan besar penyintas kanker ini bisa sembuh,” tambahnya.
Kanker juga memiliki beberapa tipe virus, baik tipe 16 dan 18. Bisa juga dilakukan melalui vaksinasi. Namun, kendalanya pemerintah belum menjadikan program. Sehingga belum bisa memberikan penyuntikan secara gratis.
“Mandiri bisa didapatkan melalui dokter di rumah sakit, baik spesial ataupun kandungan, ada tahapan juga. Jeda dari dosis pertama dan seterusnya,” pungkasnya. (hud/mil)