BOJONEGORO – Melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten setempat mengggelar rapat koordinasi tim terpadu dalam rangka antisipasi pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ditengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang ada di Bojonegoro, Kamis (07/07/2022).
Dalam laporannya, Mahmudi Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, menyampaikan, Pemerintah melalui BNPB telah menetapkan status keadaan tertentu darurat penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak melalui Surat Keputusan Kepala BNPB No.47 Tahun 2022 pada tanggal 2 Juli Tahun 2022.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemkab perlu menggelar rapat koordinasi dengan tim terpadu penanganan konflik sosial. Rakor dihadiri langsung Bupati Bojonegoro, Komandan Kodim 0813, Kapolres Bojonegoro, dan diikuti Sekretaris Daerah, Kepala Kemenag Bojonegoro, Asisten 1, Kepala Disnakan, Forkopimca, serta tim terpadu penanganan konflik Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemkab bersama dengan TNI POLRI terus berupaya dalam mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak khususnya di Bojonegoro. Terhitung mulai 14 Mei hingga 6 Juli di Bojonegoro tercatat ada sebanyak 1466 hewan yang terkena wabah, 891 ekor sembuh, 8 potong paksa, dan mati 12 ekor.
Dalam arahannya, Bupati Anna mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir soal wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, dipastikan hewan-hewan ternak yang ada di Bojonegoro dalam menjelang Hari Raya Idul Adha semuanya sehat, dan pelaksanaan sholat ied hingga pemotongan hewan dapat berjalan dengan lancar.
“Pemkab bersama TNI, POLRI akan terus bersinergi dan berupaya dalam menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalakan ibadah,” terang Bupati.
Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Arif Yudho menjelaskan, langakah dan upaya yang dilakukan ada tim gabungan yang terdiri dari TNI, POLRI, DISHUB, SATPOL PP, Dinas Peternakan Dan Perikanan melakukan kegiatan penyekatan diwilayah perbatasan Bojonegoro, yakni Margomulyo, Padangan, Trucuk, Baureno, dan Gondang.
“Tujuannya agar tidak ada hewan ternak yang keluar dan masuk membawa wabah ke Bojonegoro. Tim gabungan juga melakukan pengecekan, inventarisasi dan penyemprotan disinvektan, dan pemberian Vaksinasi PMK ke masyarakat yang memelihara hewan ternak. Sampai saat ini sudah mencapai 3100 dosis,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad menambahkan, dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha nanti rencananya juga akan melibatkan personel dalam pengamanan yang terdiri dari TNI, POLRI, DISHUB, SATPOL PP, dan Ormas Keagamaan, baik pengamanan dalam ibadah sholat ied, maupun pemotongan hewan kurban. (bid)